Selasa, 04 Februari 2014

PERMAINAN/TEKA-TEKI MATEMATIKA
Nama Program  Deskripsi program
Anda diminta mengurutkan angka pada suatu kotak 3x3. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Sama dengan permainan kotak ajaib tetapi untuk permainan ini dilengkapi dengan memilih tingkat kesukaran. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Anda diminta menebak suatu bilangan yang dibangkitkan oleh komputer dan anda diberi petunjuk dalam menebaknya. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Ini versi lain dari program tebakan bilangan yang di atas. Selain berapa kali anda mampu menebaknya juga diberitahukan waktu sampai anda berhasil menebaknya. Maksud dari Hilo adalah HIgh untuk nilai tertinggi dan LOw untuk nilai terendahnya.
Anda diminta untuk mengambil suatu bilangan dalam pikiran anda dan komputer akan menebak bilangan yang anda pikirkan dengan memberikan pertanyaan yang anda harus jawab dengan betul. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Program ini juga dapat membaca pikiran anda. Anda diminta untuk menentukan suatu bilangan 2 digit, kemudian anda diminta mengikuti langkah-langkah yang dianjurkan dan komputer akan menebak simbol yang sesuai dengan yang anda pikirkan. Cobalah!
Permainan untuk memecahkan masalah menara hanoi dalam bentuk aplikasi internet. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Permainan untuk menukarkan letak katak merah dengan katak hijau. Permainan ini dibuat dengan program Java.
Loncat katak (flash)
Permainan loncat katak versi Flash.
Ada tiga galon air yang hanya dapat memuat 3, 5 dan 8 liter air. Dua galon yang pertama kosong, dan yang terakhir terisi 8 liter. Dengan menuang air dari satu galon ke galon yang lain buatlah salah satu gelas berisi air tepat 4 liter. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Permainan untuk mengganti huruf-huruf dengan angka sehingga membentuk ungkapan aritmetika yang valid. Untuk menjalankannya klik tulisan di kolom paling kiri.
Permainan untuk mengisi kotak dengan angka sedemikian rupa sehingga setiap baris, setiap kolom dan setiap kotak 3x3 mengakomodasi angka-angka 1-9 tanpa ada perulangan. Permainan ini sangat terkenal di Jepang 
 
sumber : klik disini

Menara Hanoi (Alat Peraga Matematika)

A. Latar Belakang
Dalam penjelasan UU no. 2 tahun 1982 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”, karena melalui upaya pendidikan, kebudayaan dapat diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan datang.
Permasalahan baru dalam pendidikan yaitu rendahnya hasil belajar siswa atau peserta didik disekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Didalam kegiatan belajar mengajar proses komunikasi antara guru dan siswa tidak selamanya berjalan lancar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang materi pelajaran pada umumnya dan pelajaran matematika pada khususnya. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi yaitu yang biasa disebut media pendidikan. Dalam pelajaran matematika, media pendidikan matematika lebih dikenal sebagai alat peraga matematika.
Seorang psikolog, zoltan P. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep matematika dapat dipahami dengan cukup, bila hal ini disajikan dengan siswa dengan bantuan berbagai macam penyajian konkrit, sehingga dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang menyatakan model dari ide-ide matematika. Benda- benda konkrit ini yang disebut alat peraga.
Dilatar belakangi dari hal tersebut maka akan dibuat “Alat Peraga Menara Hanoi” yang diharapkan dapat membantu dalam pengajaran materi.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah:
1.Mengetahui cara pembuatan Alat Peraga Menara Hanoi.
2.Mengetahui cara kerja Alat Peraga Menara Hanoi.

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan Alat Peraga Menara Hanoi adalah
1. Secara teoritis
Meningkatkan pemahaman pembelajaran matematika pada umumnya.
2.Secara praktis a. Bagi siswa
Alat peraga menara hanoi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk:
1.Melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving)
2.Menemukan barisan bilangan dengan cara bermain
3.Menemukan rumus pola bilangan
b.Bagi guru
1.Membantu guru dalam menjelaskan rumus pola bilangan.
2.Memberikan wawasan kepada guru tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika
3.Menanamkan kreativitas guru dalam pengembangan dan usaha pembenahan pembelajaran matematika
4. Bagi Sekolah
Membantu sekolah dalam mengembangkan model alat peraga baru untuk mata pelajaran matematika.

PEMBUATAN ALAT PERAGA MENARA HANOI
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Alat Peraga Menara Hanoi adalah
1.Alat
a.Mistar
b.Pensil
c.Gergaji
d.Palu
e.amplas
2.Bahan
a.Kayu
b.Lem kayu
c.Plitur atau Cat Warna

B. Cara Pembuatan
1.Potong papan kayu dengan gergaji dalam 7 bagian , untuk membuat cakram Menara Hanoi.
2.Bentuk ke 7 papan yang sudah dipotong menjadi bundaran cakram dengan ukuran yang berbeda, dari ukuran yang kecil hingga besar.
3.Potong papan kayu lagi sebagai alas yang berbentuk persegi panjang.
4.Potong kayu untuk memebuat tiga tiang Menara Hanoi.
5.Amplas semua kayu yang sudah dibentuk agar permukaannya halus.
6.Tempelkan tiang Menara Hanoi pada papan alas dengan menggunakan lem kayu
7.Biarkan lem kering terlebih dahulu
8.Setelah lem kering maka Menara Hanoi siap diberi plitur atau cat warna
9.Kemudian keringkan terlebih dahulu Menara Hanoi yang sudah di plitur atau dicat warna
10.Menara Hanoi siap dimainkan.

C. GAMBAR

D.Cara Penyajian
1.Percobaan dapat dimulai dari 1 buah cakram, 2 buah cakram, 3 buah cakram, dan seterusnya sampai dengan 7 cakram.
2.Setiap pemindahan satu cakram dari satu tiang ke tiang yang lain diperhitungkan sebagai satu langkah perpindahan.
3.Total pemindahan adalah banyaknya pemindahan minimal.
Aturan permainan:
Pindahkan susunan cakram dari tiang A ke tiang B atau C dengan aturan :
1.Setiap kali memindah cakram hanya diperbolehkan mengangkat satu cakram.
2.Setiap cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang lebih kecil.


sumber : klik disini

Implementasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

MPLEMENTASI MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalamkehidupan sehari-hari tampak disadari ternyata hampir semua masyarakat selalu belajar matematika, tidak hanya disekolah tetapi semua lapisan masyarakat menerapkan ilmu-ilmu matematika, baik itu buruh bangunan, pedagaan dipasar bahkan anak-anak yang belum sekolah sekalipun menerapkan yang namanya matematika. Jadi hampir semua kegiatan sehari-hari di masyarakat selalu berkaitan dengan ilmu matematika. Berikut ini penulis ingin mengungkapkan contoh-contoh kongkrit penggunaan ilmu matematika yang sehari-harinya digunakan atau dipakai dalam kehidupan bermasyarakat.

1. Penngunaan barisan dan deret matematika
Misalnya untuk pelajaran barisan dan deret, ini hampir semua penjual atau pedagan di pasar menyusun dagangan mereka memakai aturan barisan dan deret matematika. Contoh pedagang apel pertama apelnya disusun 6 buah, kemudian diatasnya 5 buah, berikutnya lagi 4 buah, berikutnya lagi 3 buah berikutnya 2 buah dan terakhr satu buah. Ini adalah contoh kecil penggunaan barisan dan deret matematika. Tetapi para pedagang tersebut mereka tidak menyadarinya, kalau mereka ini sedang menerapkan pelajaran matematika ”barisan dan deret matematika”.
 
2. Penggunaan Aritmetika Sosial
Disisi lain para pedagang ini setelah pulang dari pasar tiba dirumah, mereka menghitung hasil penjualan, untung atau rugi, kembali modal atau tidak. Lagi lagi para pedagang ini menerapkan lagi ilmu matematika yaitu “Aritmetika social” hanya cara hitungnya mereka lain dari yang dipelajari oleh anak-anak yang duduk dibangku sekolah. Karena kebanyakan mereka ini ada yang tidak sekolah, yang pentig mereka tau modalnya sekian rupiah lakunya sekian rupiah sisa dari modalnya itu mereka anggap untungnya. Tetapi kalau ditanyakan berapa persen untung ruginya mereka tidak tau karena para pedagang ini tidak secara langsung belajar disekolah. Atau anak yang disuruh orangtuanya membeli rokok dikios meskipun anak ini belum sekolah atau belum mempelajari amtematika, tetapi anak ini sudah tau bahwa kalau rokok harga sekian rupiah, dikasi uang sekian rupiah kembalinya sekian rupiah.

3. Penggunaan banggun datar
dalam kehidupan sehari- hari di masyarakat banyak dijumpai yang berkaitan dengan pelajaran bangun-bangun datar sebagai contoh. Ada anak- anak sedang bermain layangan, rangka layang layang anak-anakini berbentuk bangun datar yang biasa dipelajari disekolah. tetapi anak-anak ini tidak sadar kalau mereka sedang menerapkan ilmu matematika, atau sedang membuat sebuah alat praga yang biasa digunakan oleh bapak ibu guru disekolah pada saat mengajar matematika, atau pembuatan papan nama pada sebuah perkantoran atau instasi lain. Mereka ini tanpamenyadari sedang membuat bangun bangun datar dalam pembelajaran matematika.

4. Bangun Ruang
Bangun-bangun ruang banyak sekali dijumpai dikehidupan di masyarakat, hanya banyak masyarakat tidak menyadarinya. Seorang buruh bangunan sedang membuat bak mandi dengan panjang 3 meter, lebar 2meter dan tinggi 1meter. Buruh bangunan tersebut sedang menyelesaikan pekerjaannya tetapi juga sedang belajar matematika, hanya buruh tersebut tidak menghitung volume bak tersebut. Masih banyak pekerjaan sehari-hari yang masih berhubungan dengan kegiatan pembelajaran matematika.
Atau pelajaran statistic, anak-anak yang sedang bermain dadu anak-anak ini sebenarnya sedang menerapkan pelajaran statistik matematika . dan masih banyak lagi pelajaran matematika yang ada kiatannya dengan kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa contoh diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: “ matematika merupakan ilmu yang pasti, dan tidak jauh dari apa yang kita kerjakan dalam kehidupan manusia. Begitu pun sebaliknya kehidupan manusia tidak akan lepas dari matematika” 

sumber : klik disini